Biar Gak Ada yang Ketinggalan, Pemkab Kukar Dorong Perencanaan yang Lebih ‘Ngerti’ Warga!

MUSRENBANG - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik yang digelar di Ruang Rapat Lantai 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, pada Senin (05/05/2025)/ avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berupaya menciptakan perencanaan pembangunan yang lebih merata dan menyentuh semua lapisan masyarakat.
Hal ini diwujudkan melalui gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik yang dilaksanakan di lantai 2 Kantor Bappeda Kukar, pada Senin (5/5/2025).
Acara ini mempertemukan berbagai pihak, mulai dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi masyarakat sipil, hingga kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak, pemuda, dan pelaku budaya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten Kukar, Dafip Haryanto, menilai musrenbang yang selama ini dijalankan masih terlalu umum dan belum sepenuhnya menjangkau kebutuhan kelompok-kelompok tertentu yang kerap terpinggirkan dalam proses perencanaan.
“Musrenbang tematik ini dihadirkan agar Pemkab bisa menyusun program yang lebih fokus, menyeluruh, dan tepat sasaran. Harapannya, hasilnya benar-benar mencerminkan kebutuhan semua pihak,” ungkap Dafip.
Ia menjelaskan, pendekatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip perencanaan yang tematik, holistik, integratif, dan spasial—yang juga sejalan dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2025–2045 serta strategi perencanaan nasional.
Dafip juga menekankan pentingnya melibatkan kelompok rentan secara aktif dalam proses ini. Ia menyebut mereka sebagai elemen penting yang selama ini belum mendapatkan perhatian proporsional dalam perencanaan maupun penganggaran.
“Forum ini menjadi ruang agar kita bisa lebih responsif terhadap isu-isu yang mereka hadapi di lapangan. Sudah saatnya mereka menjadi bagian dari pengambilan keputusan,” katanya.
Ia berharap, musrenbang tematik ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih solid antara pemerintah, mitra pembangunan, dan masyarakat. Tujuannya jelas: menghasilkan program yang nyata, menyatu antar sektor, dan membawa dampak langsung bagi warga Kukar.
“Saya ajak semua peserta untuk aktif berdiskusi, terbuka menyampaikan pandangan, dan bersama mencari solusi terbaik,” tutup Dafip. (adv)