Billie Eilish, Ketidaksengajaan dan Reaksinya untuk Kemenangan Trump

GRAFIS Data Diri BILLIE EILISH/ avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Bermula dari Ocean Eyes, sebuah lagu yang pada 2015 diupload dengan niat untuk bisa jadi bahan koreksi untuk guru seni, tetapi pada akhirnya justru memperkenalkan sosok Billie Eilish pada industri musik internasional.
Lagu Ocean Eyes memanglah tak diplot untuk bisa menjadi irama yang mengenalkan Billie Eilish pada dunia.
Tetapi, hal itu terjadi.
Kisahnya bak dongeng, saat gadis 14 tahun yang tidur nyenyak di malam hari dan ketika bangun, ratusan email bermunculan, menanyakan soal lagu yang baru saja diuploadnya di Soundcloud itu.
Sulit untuk mengatakan "tidak kenal" pada sosok Billie Eilish, terutama pada generasi Z saat ini.
Ia merupakan penyanyi pop dan pemenang Grammy.
Lagu hitsnya sudah banyak.
"Bad Guy," "What Was I Made For?," "Lunch," dan "Birds of a Feather", cuma beberapa di antaranya.
Billie Eilish lahir dan dibesarkan di Los Angeles.
Billie Eilish Pirate Baird O’Connell nama lengkapnya, lahir di Los Angeles pada tanggal 18 Desember 2001.
Nama depannya diambil dari nama kakek dari pihak ibunya, William; nama kedua terinspirasi dari saudara kembar siam yang dilihat orang tuanya dalam sebuah film dokumenter; dan nama ketiga berasal dari permintaan kakak laki-lakinya, Finneas.

Dibesarkan di sebuah rumah dengan dua kamar tidur di Highland Park, tempat ia dan saudara laki-lakinya bersekolah di rumah, Eilish didorong untuk menekuni minatnya di bidang tari, senam, menunggang kuda, dan terutama musik.
Ia mulai bermain ukulele pada usia 6 tahun. Lagu pertama yang ia pelajari adalah “I Will” oleh The Beatles.
Saat berusia 8 tahun, Eilish bergabung dengan Los Angeles Children’s Chorus, tempat ia belajar mengasah bakat vokalnya.
Tetapi, bukan penyanyi yang sebenarnya ia dambakan.
Eilish awalnya ingin menjadi penari. Namun, adanya cedera lempeng pertumbuhan di pinggulnya mengakhiri ambisinya untuk menari pada usia 13 tahun.
Karier menyanyi Eilish dimulai ketika ia dan saudaranya, Finneas, mengunggah "Ocean Eyes" ke SoundCloud pada bulan November 2015.
Lagu itu, awalnya dinyanyikan Eilish sebagai musik pengiring aksi tarian yang akan ia lakoni.
Dalam wawancara bersama teenvogue, Ellish merincikan kisahnya ketika dia masih 14 tahun itu. 4
"Saya sudah menari sejak berusia 8 tahun. Salah satu guru saya bertanya apakah saya akan menulis lagu atau meminta saudara saya menulis lagu untuk membuat koreografi tarian. Saya menjawab, 'ya, itu hal yang sangat keren untuk dilakukan!' Kemudian, saudara laki-laki saya datang kepada saya dengan "Ocean Eyes," ucap Bille Eilish.
Dari sana, untuk keperluan agar bisa diakses oleh sang guru, Eilish dan saudara lelakinya pun kemudian mengupload lagu itu di SoundCloud, dengan tautan unduhan gratis di sebelahnya.
"Sehingga guru tari saya dapat mengaksesnya. Kami tidak punya niat untuk itu, sungguh," jelasnya.
"Namun, dalam semalam banyak orang mulai mendengarkannya dan membagikannya. Hillydilly, situs web penemuan musik, menemukannya dan mengunggahnya dan itu menjadi semakin besar dan besar. Itu benar-benar surealis. Kemudian, Danny Ruckasin, yang sekarang menjadi manajer saya, menghubungi saudara laki-laki saya dan berkata, "Bung, ini akan menjadi besar dan saya pikir Anda akan membutuhkan bantuan di sepanjang jalan. Saya ingin membantu kalian." Kami seperti, "itu keren!" pungkas Billie Eilish.
Tak berhenti usai viral, pada bulan Juni berikutnya, ia merilis karya SoundCloud lainnya, "Six Feet Under," yang juga ditulis dan diproduksi oleh saudaranya.
Pada bulan Agustus 2016, Eilish menandatangani kontrak dengan Darkroom dan Interscope Records, yang merilis ulang kedua lagu tersebut sebagai singel di akhir tahun.
Finneas terus menjadi kolaborator dalam tiap kerja sama dengan Eilish dalam setiap proyek.
"Mungkin 75-80 persen lagu ditulis dengan kami duduk bersebelahan di depan piano atau gitar, menyanyikan melodi bersama," katanya kepada Variety pada Desember 2019.
"Ini seperti lomba lari estafet—kami benar-benar merasa kami berdua harus berjuang sekuat tenaga untuk mencapai garis finis." katanya.
Eilish kemudian merilis Extended Play (EP) pertamanya, Don't Smile at Me, pada Agustus 2017.
Popularitas Eilish melonjak dengan peluncuran singel "Bellyache," "Copycat," "My Boy," dan "Idontwannabeyouanymore," yang menunjukkan keinginannya untuk menjelajahi medan yang gelap dan berduri di tengah aliran ketukan elektronik yang berubah-ubah tetapi dapat ditarikan.
Don’t Smile at Me memuncaki tangga lagu Billboard 200 dengan posisi mengesankan, yaitu No. 14 pada bulan Januari 2019, dan Eilish menjadi artis termuda yang memperoleh lebih dari 1 miliar streaming di Spotify.
Singel utamanya, "Bad Guy," dengan cepat menjadi mega hit pertama dalam kariernya.
Momen besarnya kemudian datang di Grammy pada Januari 2020 ketika ia menjadi wanita pertama dan artis kedua secara keseluruhan yang menyapu bersih empat kategori besar Album of the Year, Record of the Year, Song of the Year, dan Best New Artist, ditambah Best Pop Vocal Album sebagai pelengkap.
Pada Februari 2020, Eilish yang berusia 18 tahun menjadi artis termuda yang menulis dan merekam lagu utama untuk film James Bond.
Eilish telah memiliki 44 lagu yang berhasil masuk ke Billboard Hot 100, termasuk tujuh lagu yang masuk dalam 10 besar. Hit No. 1 pertamanya dan satu-satunya adalah singel tahun 2019 "Bad Guy," yang memberinya dua dari beberapa Grammy Awards pertamanya. "Everything I Wanted" yang memenangkan Grammy berhasil menembus 10 besar Hot 100 pada tahun yang sama, dan pada tahun 2020, "Therefore I Am" hampir memuncaki tangga lagu, memuncak di No. 2.
Di luar tangga lagu, Eilish juga telah memenangkan beberapa penghargaan untuk musiknya, termasuk sembilan Grammy, dua Oscar, dan dua Golden Globes.
Lagu tahun 2020 "No Time To Die" membuatnya meraih penghargaan Academy dan Golden Globe pertamanya, serta Grammy lainnya. Tiga penghargaan ini terulang lagi setelah dirilisnya “What Was I Made For?,” yang ditulis untuk film Barbie tahun 2023.
Pada tahun 2024, Eilish merilis 10 singel teratas “Birds of a Feather” dan “Lunch” dari albumnya Hit Me Hard and Soft. Beberapa hits lainnya termasuk “Bury a Friend,” “My Future,” “Your Power,” “Happier Than Ever,” “Wildflower,” dan “Guess” bersama Charli XCX.

Eilish dikenal karena mengenakan pakaian berukuran besar, gaya yang lahir dari ketidaknyamanan dengan tubuhnya yang memperkuat daya tariknya sebagai antitesis dari bintang pop yang anggun.
Ia memenuhi permintaan akan pakaian khasnya dengan peluncuran toko daringnya, Blohsh, pada awal tahun 2018, dan membangun pasarnya sendiri di dunia mode dengan menandatangani kontrak dengan Next Models di akhir tahun itu.
Sejak saat itu, ia telah memperluas koleksi busananya untuk sesekali menyertakan busana kelas atas yang lebih pas di badan.
Pada bulan November 2018, Eilish mengumumkan bahwa ia didiagnosis dengan Sindrom Tourette saat masih anak-anak. Kondisi neurologis tersebut menyebabkan gerakan tak terkendali dan tic vokal.
"Saya belajar sendiri cara menekan tic saya dan teknik tertentu untuk membantu [mengurangi] tic tersebut saat saya tidak ingin mengganggu dalam situasi tertentu," tulisnya di story Instagram-nya. "Saya tidak ingin orang-orang memikirkan Tourette setiap kali mereka memikirkan saya."
Eilish juga berbicara tentang perjuangan kesehatan mentalnya dalam sebuah wawancara dengan Gayle King pada bulan Januari 2020, mengungkapkan bahwa ia mempertimbangkan bunuh diri bahkan saat ia di tahun itu sedang dalam kondisi sangat hits-hits-nya.
"Saya sangat tidak bahagia tahun lalu," katanya. "Saya benar-benar tidak berpikir saya akan mencapai usia 17 tahun."
Untungnya, ibunya mengurangi jadwal turnya yang padat dan membantunya mendapatkan akses ke terapi.
Dikenal karena memilih vegetarian seumur hidup, Eilish beralih ke pola makan vegan pada tahun 2014 karena alasan etika dan lingkungan.
Ia terang-terangan dalam kepeduliannya terhadap lingkungan.
Eilish bergabung dengan aktor Woody Harrelson pada tahun 2019 untuk sebuah video yang menyoroti bahaya perubahan iklim.

Di politik, Eilish juga tak diam.
Bahkan, ia meminta penggemarnya untuk menjadi pemilih aktif.
Sebagai menjadi pemilih pertama kali pada tahun 2020, Eilish tampil di Konvensi Nasional Demokrat dan memberikan pidato yang berapi-api yang mendorong orang untuk memilih.
"Kita semua harus memilih seperti hidup kita dan dunia kita bergantung padanya—karena memang begitu," katanya.
Dia juga dikenal sebagai salah satu public figure yang mendukung Kamala Haris dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu.
Menyusul kemenangan pemilihan Presiden Donald Trump, Eilish sempat bereaksi terhadap hasil tersebut di atas panggung, dengan mengatakan, "Seseorang yang sangat membenci wanita akan menjadi presiden Amerika Serikat."