Kelar di Turki dan Hungaria, BYD Dilaporkan Bakal Bangun Pabrik Baru di Jerman 

Logo BYD/ carlogos

AVNMEDIA.IDBYD sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik perakitan mobil ketiganya di Eropa, dengan Jerman sebagai lokasi utama, menurut laporan Reuters yang mengutip sumber terpercaya.

Saat ini, produsen kendaraan energi baru (NEV) asal Tiongkok itu tengah membangun dua pabrik NEV di Eropa, masing-masing di Hungaria dan Turki.

Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li, dalam wawancara dengan Automobilwoche awal bulan ini, mengungkapkan bahwa perusahaan berencana membangun pabrik ketiga dalam dua tahun ke depan untuk melayani pasar Eropa. Namun, ia tidak menyebutkan lokasi pasti.

Jerman menjadi pilihan utama BYD, meskipun ada pertimbangan internal terkait biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi, produktivitas rendah, serta kurangnya fleksibilitas di negara tersebut, menurut laporan Reuters.

BYD mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Eropa Barat guna meningkatkan kesadaran merek dan mendapatkan penerimaan yang lebih baik di kalangan konsumen Eropa sebagai produsen lokal.

Selain itu, perusahaan juga mengikuti arahan pemerintah Tiongkok untuk tidak berinvestasi di negara yang mendukung tarif impor.

Hal ini membuat BYD mengecualikan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE), seperti Italia dan Prancis, yang mendukung penerapan tarif tambahan terhadap mobil listrik asal Tiongkok.

Komisi Eropa pada 29 Oktober 2024 menutup penyelidikan anti-subsidi terhadap impor kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) dari Tiongkok dan memutuskan untuk menerapkan tarif tambahan.

Related News
Recent News
image
Business Mobil Listrik Merek Indo Masuk Pasar Tanah Air, Ini Skema Baterai yang Ditawarkan! Bisa Sewa Bisa Juga Permanen
by Adrian Jasman2025-05-08 21:13:25

Hal ini setelah Polytron meluncurkan unis bisnis baru mereka dengan menjajal pasar mobil listrik dengan unit G3 dan G3+.

image
Business Studi Accenture 2025: Kunci Pertumbuhan Bank Ada pada Advokasi dan Kepercayaan Nasabah
by Adrian Jasman2025-05-07 17:05:52

Temuan menunjukkan bahwa institusi keuangan yang berhasil menjalin kedekatan personal dan mendorong loyalitas nasabah dapat meraih pertumbuhan pendapatan 1,3 kali lebih cepat dibandingkan bank lain.