AVNMEDIA.ID - Choliq Hidayah mendapat penghargaan peringkat pertama sebagai pemuda pelopor penemuan teknologi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan upaya inovasinya dimaksudkan untuk meringankan beban nelayan kelas menengah ke bawah.

Pria asal Kota Bontang ini menyampaikan bahwa dirinya saat ini bekerja sebagai operator pabrik di perusahaan Pupuk Kaltim.

Di waktu luangnya sepulang kerja, ia melakukan penelitian dan mengembangkan ide-ide baru untuk menciptakan baling-baling kapal nelayan.

“Karena saya Sarjana Material Metalurgi, menganalisa dan menggabungkan limbah rumah tangga seperti bekas minuman kaleng dan limbah bengkel seperti piston, maupun tromol berbahan alumunium dan bahan limbah pabrik. Tujuan saya yaitu membuat peleburan alumunium untuk dijadikan baling baling kapal,” ujarnya.

Untuk menciptakan produk yang terjangkau dan dapat meminimalisasi pengeluaran bagi nelayan kelas menengah ke bawah, Choliq Hidayah merancang sebuah inovasi yang didukung PT. BADAK LNG untuk produksi baling-baling kapal.

“Kebetulan kami dibantu juga oleh PT. BADAK LNG dalam riset ini, bahan-bahan itu saya lebur dan kami kombinasikan untuk menjadi baling-baling dengan harga jual milik kami yang ekonomis yaitu Rp20 sampai Rp25 ribu rupiah,” ungkapnya.

“Yang di mana baling yang dijual komersial di luaran saat ini seharga Rp40 ribu, kami akan berikan kemudahan dengan pengecualian baling nelayan yang rusak akibat batu karang dan pohon bakau kami akan perbaiki,” tambahnya.

Choliq Hidayah menawarkan harga yang terjangkau dengan tetap menonjolkan kualitas produknya yang unggul dibandingkan dengan baling komersial yang saat ini tersedia di pasaran.

“Serta keinginan kami agar nelayan-nelayan menengah ke bawah ini dapat menukar baling kapal mereka yang patah atau rusak milik mereka, agar dapat mereka tukar dengan milik kami dengan harga Rp10 ribu saja,” tambahnya lagi.

Badan Inspeksi Material telah melakukan pengujian terhadap barang yang diujikan oleh Choliq Hidayah pada tahun 2022.

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa saat ini fasilitas pengujian produk material logam di wilayah Kaltim masih sedikit sehingga tidak bisa memberikan standar atau hasil secara sembarangan.

“Dan bahan uji kami waktu itu ada 3 sampel, yaitu produk saya, lalu baling yang saya beli dari Jawa, serta baling baru buka bungkus dari toko sekitaran Bontang, dan hasil ujinya produk kami lebih keras daripada baling yang dijual di pasaran,” tegasnya.

Ia melanjutkan, saat ini hampir seluruh nelayan Bontang banyak memanfaatkan produk baling-baling kapal yang mereka produksi dan jual.

Telah menyebar ke Muara Badak, Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara serta Sulawesi dan Bali ke luar provinsi.

Siapa sangka, ternyata Choliq Hidayah juga masuk dalam nominasi finalis 10 besar pelopor muda tingkat nasional dan merupakan salah satu sosok yang mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional di Jakarta.

Pada Senin, 28 Oktober 2024, bertempat di Swissbell Hotel Samarinda, ia mendapat penghargaan sebagai Juara I Pemuda Pelopor Inovasi Teknologi dari Dispora Kaltim pada acara Pekan Raya Pemuda. (adv)