AVNMEDIA.ID - Bermula dari proses memasak daging rendang 200 kg di Palembang, berujung pelaporan polisi untuk konten kreator Willie Salim.

Pelaporan polisi untuk Willie Salim itu pun tak cuma satu laporan, melainkan ada beberapa.

Bagaimana bisa dan kronologi awal daging rendang 200 kg hingga dilaporkan ke polisi akan dibahas di artikel berikut ini.

Awalnya, Willie Salim memilih lokasi di Jembatan Ampera, Palembang sebagai tempat untuk memasak rendang daging 200 kg.

Ia kemudian turut membagikan proses memasak itu melalui unggahan di akun TikTok-nya.

Lalu, sekitar pukul 19.00 WIB, daging sapi yang telah dipersiapkan mulai dimasukkan ke dalam wajan raksasa. Namun, tak lama setelahnya, insiden tak terduga pun terjadi.

Apa itu?

Di salah satu videonya, Willie mengungkapkan bahwa ia meninggalkan lokasi selama sekitar 10 menit untuk pergi ke toilet.

Akan tetapi, saat kembali dari toilet, ia mengaku justru dikejutkan oleh pemandangan wajan kosong. Daging yang sebelumnya dimasak sudah lenyap tak bersisa.

Willie pun segera mempertanyakan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian dan penjaga yang berada di lokasi. Salah satu anggota kepolisian menjelaskan bahwa mereka sudah berusaha mengarahkan warga agar tetap tertib, tetapi karena tingginya antusiasme, daging rendang tetap diambil meski belum matang.

Kemudian, beberapa saksi di lokasi mengungkapkan bahwa warga mengambil rendang menggunakan berbagai wadah, mulai dari kresek, ember, hingga gayung.

Warga Palembang Dapat Kritikan di Medsos

Peristiwa hilangnya rendang ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di TikTok. Banyak warganet yang mengkritik perilaku warga Palembang dalam peristiwa tersebut, bahkan membandingkannya dengan daerah lain yang dinilai lebih tertib dalam antrean makanan gratis.

Namun, komentar negatif tersebut juga menuai respons dari beberapa pihak yang menilai peristiwa ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk mencoreng nama baik masyarakat Palembang secara keseluruhan.

Setelah videonya viral dan menuai beragam reaksi, Willie akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Palembang. Dalam sebuah video klarifikasi, ia mengakui bahwa kesalahan ini berasal dari kurangnya persiapan yang ia lakukan.

"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga Palembang yang merasa tersakiti akibat viralnya kejadian ini. Ini bukan kesalahan warga Palembang, tetapi kesalahan saya yang kurang persiapan," ungkap Willie.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ia sama sekali tidak kecewa atas hilangnya rendang tersebut. Justru, ia mengaku senang melihat antusiasme warga yang begitu tinggi.

"Saya hanya terkejut dengan antusiasme yang luar biasa. Ini adalah pelajaran berharga bagi saya. Ke depan, saya akan lebih memperhitungkan persiapan agar kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.

Viralnya daging rendang 200 kg ini kemudian turut mendapat perhatian beberapa warga di Palembang.

Merasa dirugikan, ada beberapa laporan polisi yang dibuat.

Salah satunya adalah Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm Muhammad Gustryan yang melaporkan Willie ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Tak cuma laporan polisi, Kesultanan Palembang juga sudah mengeluarkan reaksinya.

Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mengeluarkan maklumat resmi terkait konten yang dibuat oleh Willie Salim saat memasak rendang.

Konten tersebut dianggap telah menimbulkan kegaduhan serta mencoreng citra dan nama baik masyarakat Palembang.

"Kesultanan Palembang Darussalam menegaskan bahwa Willie Salim harus memberikan klarifikasi yang jujur serta menyampaikan permintaan maaf kepada warga Palembang. Permintaan maaf tersebut sebaiknya tidak hanya disampaikan melalui media sosial, tetapi juga secara langsung dalam rapat adat Kesultanan Darussalam," ujar Sultan Palembang Raden Muhammad Fauwas Diradja, Senin (24/3/2025). (jas)