Samarinda Book Party Rayakan Satu Tahun Membumikan Budaya Baca

Samarinda Book Party mengadakan event bertajuk Distrik Literasi: Satu Tahun Seribu Cerita di Mahakam Lampion Garden, Sabtu (26/4/2025).
AVNMEDIA.ID - Komunitas literasi Samarinda Book Party baru saja merayakan ulang tahun pertamanya pada 3 Maret 2025.
Tak sekadar bertahan, komunitas ini berhasil membuktikan bahwa budaya membaca tetap bisa tumbuh subur di ruang-ruang publik, meski era digital makin membuat buku terasa asing bagi banyak orang.
Sejak berdiri, Samarinda Book Party konsisten menggelar sesi baca bareng di taman-taman dan ruang terbuka di Kota Tepian.
Kegiatan dikemas santai, mengajak siapa saja untuk bergabung — mulai dari para pecinta buku, pembaca pemula, hingga yang sekadar penasaran.
Mereka menjadikan membaca bukan lagi aktivitas yang sunyi atau eksklusif, melainkan kegiatan seru yang inklusif dan meriah.
Untuk merayakan perjalanan setahun ini, Samarinda Book Party mengadakan event bertajuk Distrik Literasi: Satu Tahun Seribu Cerita di Mahakam Lampion Garden, Sabtu (26/4/2025).
Acara ini menghadirkan talkshow literasi bersama sastrawan Kaltim Syafruddin Pernyata dan pegiat teater Endry Paijo, syukuran komunitas, panggung ekspresi bebas, pameran buku, hingga mini konser dari band lokal Paradigma.
Pustakawan Ahli Madya Marthen Rumana, mewakili Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, turut memberikan apresiasi.
Dalam sambutannya, Marthen menyebut Samarinda Book Party sebagai "cahaya di tengah tantangan zaman."
"Mulai dari diskusi buku, lapak baca, sampai festival, mereka menunjukkan bahwa literasi bukan semata urusan sekolah atau pemerintah. Literasi itu milik semua orang," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem literasi di ruang-ruang publik, bukan hanya mengandalkan gedung perpustakaan atau acara resmi.
"Perlu ada kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat. Karena masih banyak ruang yang belum tersentuh lembaga formal," tambah Marthen.
Ketua Panitia Distrik Literasi, Irsa Nuruzzahra Latifah, mengungkapkan harapannya agar komunitas ini terus tumbuh.
"Terima kasih sudah mewarnai komunitas ini dengan semangat dan cerita. Kita buktikan bersama bahwa membaca itu menyenangkan, bukan beban," ujarnya.
Sementara itu, Community Coordinator Samarinda Book Party, Rahman, mengenang kembali keraguan yang sempat dilontarkan orang soal kelangsungan komunitas ini.
"Dulu ada yang tanya lewat chat: apa komunitas literasi bisa bertahan? Saya jawab: selama masih ada orang yang cinta buku di Samarinda, komunitas ini tidak akan mati," tegasnya.
Rahman menyadari satu tahun masih langkah awal. Namun, menurutnya, ini sudah jadi bukti bahwa semangat literasi masih berdenyut di hati warga Samarinda.
"Tantangan ke depan pasti lebih berat. Tapi kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Book Party akan terus menjadi ruang untuk membaca, berpikir, berdialog, dan bertukar ide," pungkasnya. (jas)