Rantai Pasok Karet Naik Level! SOCFIN dan KOLTIVA Hadirkan Solusi Digital Anti Deforestasi
,_Ivory_Coast.jpg)
TRAINING - Training at the Tapping School, SOGB (La Société des Caoutchoucs de Grand Béréby), Ivory Coast/ HO
“Dengan teknologi digital dari KOLTIVA, kami memastikan seluruh rantai pasok kami patuh terhadap regulasi dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Fanny Butler, Senior Head Markets KOLTIVA, menekankan pentingnya data real-time dalam mendukung kepatuhan dan pengadaan berkelanjutan.
“Kami tidak hanya menyediakan teknologi, tapi juga pelatihan dan dukungan agar semua pihak di lapangan mampu beradaptasi dengan tuntutan regulasi internasional,” katanya.
Platform KoltiTrace kini telah digunakan aktif di seluruh operasi SOCFIN. Para pengguna telah mendapatkan pelatihan untuk mencatat transaksi dan memantau kepatuhan secara digital. Dengan dukungan teknis dan pelatihan online, proses implementasi berjalan mulus, memungkinkan efisiensi dan transparansi yang lebih tinggi dalam pengelolaan rantai pasok.
Penerapan sistem ini tidak hanya membantu SOCFIN memenuhi regulasi EUDR, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di pasar Eropa dan global. Sistem ketertelusuran ini dinilai bisa menjadi model praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh pelaku industri karet lainnya.
Sebagai catatan, regulasi EUDR mewajibkan perusahaan yang mengekspor komoditas seperti karet ke Uni Eropa untuk memastikan bahwa produk mereka tidak berasal dari kawasan hasil deforestasi. Hal ini penting mengingat pada 2023 dunia kehilangan lebih dari 6 juta hektare hutan, termasuk 3,7 juta hektare hutan tropis primer yang sangat penting untuk lingkungan global (DownToEarth, 2024).
Di tengah ketatnya regulasi global, kemitraan SOCFIN dan KOLTIVA menunjukkan bahwa kepatuhan bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan juga langkah strategis untuk menciptakan industri yang lebih etis, berkelanjutan, dan inklusif. Ke depan, kedua perusahaan ini berencana memperluas penerapan teknologi ke lebih banyak area operasional serta memperkuat dukungan bagi petani kecil agar semakin siap menghadapi tantangan pasar global. (jas)