Deepwater Horizon

Tragedi Tumpahan Minyak Deepwater Horizon: Bencana Lingkungan Terburuk di Amerika Serikat

DEEPWATER HORIZON - Ledakan ini memicu tumpahan minyak selama 87 hari yang menyemburkan sekitar 3,19 juta barel, atau hampir 134 juta galon minyak mentah ke laut/ Yourstory

 

 

Rencana Pemulihan Ekosistem Teluk Meksiko

Setelah bencana tumpahan minyak Deepwater Horizon, pemerintah negara bagian dan federal Amerika Serikat melakukan studi ilmiah besar-besaran untuk menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan. Hasil studi ini dijadikan dasar untuk menyusun rencana pemulihan ekosistem Teluk Meksiko secara menyeluruh dan berbasis sains.

Rencana pemulihan ini didanai melalui kesepakatan hukum dengan BP, di mana perusahaan tersebut setuju membayar hingga $8,8 miliar sebagai kompensasi atas kerusakan sumber daya alam.

Lembaga yang Terlibat

Rencana awal disusun oleh NOAA (Badan Kelautan dan Atmosfer AS) bersama U.S. Fish and Wildlife Service dan Deepwater Horizon Trustee Council – sebuah badan gabungan antara pemerintah federal, negara bagian, dan suku adat. Tugas utama mereka adalah menilai dampak lingkungan dari tumpahan minyak dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Salah satu temuan penting adalah dampak serius pada lumba-lumba hidung botol (bottlenose dolphin). Mereka harus berenang di perairan yang tercemar minyak, yang menyebabkan gangguan kesehatan dan masalah reproduksi—sebagian di antaranya masih diteliti hingga sekarang.

(jas) 

Source: NOAA

 

 

 

Related News
Recent News
image
Business Dari Polisi Jadi Penipu: Saat McDonald's pun Bisa Ditipu hingga 12 Tahun
by Adrian Jasman2025-05-24 23:11:28

Lewat manipulasi game Monopoly McDonald’s, ia berhasil meraup keuntungan sebesar USD 24 juta (sekitar Rp390 miliar) selama 12 tahun!

image
Business Pertama Kalinya! BYD Kalahkan Tesla di Penjualan Mobil Listrik di Eropa
by Adrian Jasman2025-05-23 13:40:42

Pada kuartal pertama tahun ini, BYD menempati posisi pertama dengan pangsa pasar 15,4 persen, sedangkan Tesla di posisi kedua dengan 12,6 persen, menurut laporan dari TrendForce, perusahaan riset pasa